Gubernur NTB Anti Kritik Tidak Ingin Mendengar Aspirasi Publik Gubernur NTB Gurbernur Protokoler

Berita124 Dilihat

LALU TEGUH FIRDAOS SUBJEK UTAMA TIDAK TERDETEKSI DI KANTOR NYA, GUBERNUR TAKUT TERHADAP ASPIRASI PUBLIK

 

Mktipikot.id || NTB_ Mataram- Lalu Teguh Firdaos yang merupakan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

 

“Menyoroti Triwulan Pertama Iqbal – Dinda, Tidak ada satupun langkah yang kongkrit dalam menunaikan janji” Kampanye, Janji” Politik, dan akhir” ini banyak sekali statement Pak Gub yang bisa di bilang sudah terlalu jauh dari seorang Kepala Daerah._Lalu Teguh Firdaos

 

Lalu Teguh Firdaos, Lelucon yang terjadi di awal kepemimpinan Lalu Muhammad Iqbal & Dinda memicu banyak sekali perdebatan di bawah, dikarenakan statement dan langkah-langkah yang belum pasti, coba kita cermati kembali statement Lalu M Iqbal dalam sebuah Acara Musrembang Provinsi NTB yang di hadiri oleh Kementerian Dalam Negeri beliau mengatakan “gubernur ini keluar dari kantornya 1 meter itu sudah wilayahnya pak walikota, jadi kami ini gak punya rakyat, nggak punya wilayah karena sudah di bagi habis oleh para bupati dan walikota” apakah pantas seorang Kepala Daerah yang baru di Lantik 100 kurang lebihnya, apakah dia tidak ingat pada saat masa kampanye siapa yang pilih dia ?

Ini bukanlah statement biasa melainkan sebuah lelucon yang terjadi pertama kali di Provinsi NTB, ini adalah sejarah baru untuk Provinsi NTB GUBERNUR NYA Tidak memiliki Rakyat .Lalu Teguh Firdaos “Kader PMII”

 

Kamis, 12 Juni 2025, Saya Beserta sahabat sahabat perjuangan, sahabat mahasiswa, sahabat OKP, melakukan Aksi Demostrasi atas apa yang telah dikerjakan oleh Iqbal – Dinda Selama 100 hari, dan apa yang terjadi sama pak gubernur ini banyak sekali statement yang menyimpang, tetapi pada saat aksi tersebut Subjek Utama tidak Terdeteksi di kantor nya,

Kami bisa menyimpulkan bahwa Gubernur kali ini adalah Gubernur yang anti kritik tidak ingin mendengar aspirasi publik, Gubernur kali ini sangatlah protokoler, kembali lagi kita bahas slogan Iqbal – Dinda ini yang berbunyi “MAKMUR & MENDUNIA” siapa yang tidak ingin NTB makmur & mendunia tapi hari-hari ini kami mahasiswa sangat ragu dengan slogan tersebut, kalau Mendunia oke lah masuk akal karna beliau punya banyak jaringan di level Internasional tetati untuk MAKMUR mohon maaf tidak akan pernah terjadi kalau pak gubernur masih seperti ini yang artinya masih menutup pintu dalam membuka ruang komunikasi terhadap masyarakat, gimana mau makmur kalau aspirasi masyarakat tidak pernah di dengar, kalau MAKMUR itu diartikan untuk para Pejabat masuk akal tapi kalau untuk MASYARAKAT jauh dari kata MAKMUR. _Lalu Teguh Firdaos

 

“Pada aksi demonstrasi tersebut kami tidak mendapatkan satu jawaban apapun atas aksi demonstrasi tersebut karna subjek utama yang kami cari tidak terdeteksi, percuma kami ngomong, percuma kami orasi kalau orang yang kita cari tidak ada, masa yang disuruh temui kami bawahan dia kan Ndak masuk akal kalau bawahan nya itu yang jadi Gubernur baru masuk barang itu, dan kenapa saya liat akhir-akhir ini kok tim pak gubernur ini mengklarifikasi kerja 100 hari di media saja, coba sesekali temui kami, beri kami jawaban jangan hanya pergi sana, pergi sini, dan ketemu Mentri”, jangan sampai kita yang dibawah lagi menyuarakan aspirasi tetapi subjek utama nya lagi di jakarta, percuma juga ke sana – sini tapi hasil kinerja 100 hari belum kongkrit, dan trakhir aksi ini kami lakukan atas bentuk rasa kasih sayang kami terhadap pak gubernur sehingga kedepannya bisa diperbaiki statemen di media.Tutup Kader Pergelangan Mahasiswa Islam Indonesia “Lalu Teguh Firdaos”.

USMAN JAYADI **

Posting Terkait

Jangan Lewatkan