“DAMPAK PASCA LONGSOR DI KECAMATAN BENDUNGAN TRENGGALEK MENGHAWATIRKAN”
Mktipikor.id || Dampak signifikan yang terasa akibat longsor di desa depok kecamatan bendungan, Trenggalek jawa timur pada 19 Mei 2025 masih menyisakan trauma
Bencana alam longsor yang masuk kategori besar menimbulkan banyak kerusakan baik infrastruktur, maupun sarana yang terkait kepentingan umum seperti jaringan listrik, perumahan bahkan merenggut 6 orang meninggal dunia.
Dari sebanyak 60 unit rumah rusak parah, dalam peristiwa tersebut dalam waktu cepat team Rescue yang berkoordinasi dengan BPBD,TNI,POLRI, SAR TAGANA serta partisipasi relawan serta masyarakat bersinergi dalam upaya tanggap darurat bencana, namun yang masih mengganjal para warga terdampak sejak terjadi bencana longsor
Hal penting tentang janji dari pemerintah daerah yang akan merelokasi serta memberikan bantuan dalam upaya Rehabilitasi tempat tinggalnya yang hancur, sebagian korban masih mengungsi di tempat saudaranya dengan segala keterbatasan yang dirasa cukup aman untuk sekedar menyelamatkan keluarganya.
Menurut salah seorang warga Mulyadi, Rt.17/07 dusun kebon agung, Depok yg merupakan daerah terdampak paling parah yang telah merenggut 6 korban meninggal dunia, sejak berita ini diturunkan (03/06/25) “warga korban terdampak longsoran sudah didata oleh pemerintah daerah, untuk mendapatkan bantuan.
Akan tetapi hingga hari ini belum ada realisasi, kami merasa kesulitan untuk beraktifitas sedangkan ekonomi kami hanya pas pasan” beliau bersama warga terdampak lainya bergotong royong melakukan apa yg bisa mereka kerjakan dengan peralatan seadanya bahkan untuk menyambung hidup mereka keaulitan paparnya,
Demikian disampaikan kepada wartawan mk.tipikor.id dalam kesempatan liputan pasca bencana MK.TIPIKOR yang juga bekerjasama dengan Yayasan Legiun Tandabe indonesia (YLTI) menyerahkan bantuan langsung kepada warga korban berupa bahan makanan antara lain Beras, mi instan, air mineral, minyak goreng, gula, peralatan mandi dan cuci serta uang tunai.
Penuturan ketua YLTI sdr. Awie Dachlan berserta team Relawan ” kami membagikan sedikit bantuan langsung kepada para korban terdampak mengingat masa tanggap darurat yang diterapkan pemerintah sudah habis, yang memasuki masa transisi untuk pemulihan, tapi yang harus diketahui bahwasanya bencana alam mungkin hanya terjadi beberapa saat tetapi dampak yang dialami masyarakat bisa berlangsung lama bahkan berbulan bulan ungkapnya
Lanjut Awie Dachlan, Bilamana kepedulian masyarakat ataupun pemerintah lamban dalam mensikapi trauma pasca bencana, kami dari Legiun Tandabe Indonesia, senantiasa akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang kepedulian, kami juga mengucapkan terimakasih kepada media mktipikor.id yang senantiasa menyuarakan sebuah situasi sebagai penyambung lidah rakyat” .
Pada waktu bersamaan Wartawan mk.tipikor yang mengawal aksi kemanusiaan Relawan YLTI menyoroti kantor desa Depok yang saat didatangi tidak mendapati seorang aparat pejabat desa pada waktu jam kerja, staff desa mengatakan bahwa SEMUA pegawai desa tengah melaksanakan tugas tanpa memberikan rincian aktifitas yang seharusnya diketahui oleh segenap yang berkepentingan, hal ini akan disorot dan terus dipantau untuk perbaikan kinerja aparat desa yang selama ini banyak mencuat tentang kredibilitasnya. ( Team YLTI/Mktipikor.id ).
Redaksi : mktipikor.id
Editor : Redaksi
Admin : Redaksi