MODUS PENJUALAN LKS PINDAH PENITIPAN DARI SEKOLAH KE WARUNG

Pendidikan150 Dilihat

MODUS PENJUALAN LKS PINDAH PENITIPAN DARI SEKOLAH KE WARUNG

 

MKTIPIKOR.ID || Jawa Barat _ Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengimbau untuk tidak menjadikan sekolah sebagai ladang untuk berdagang.

Sekolah, kata Dedi Mulyadi, tidak boleh menjual buku hingga lembar kerja siswa (LKS).

“Sekolah tidak boleh menjual buku LKS hingga seragam,” kata Dedi Mulyadi pada unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi Baka Aing.

Hal lainnya yang dilarang Bapak Aing, yakni pihak sekolah tidak boleh membuat kegiatan-kegiatan yang di dalamnya ada pungutan.

Salah satu kegiatan itu yakni studi tour yang di dalamnya ada pungutan.

“Termasuk kegiatan seperti renang dan sejenisnya yang di dalamnya ada pungutan-pungutan pada siswa,” kata Bpak Aing.

Tapi tetap aja walau pun Himbauan sudah di gembor gemborkan tapi lain yang terjadi di kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.Dulu pihak perusahaan menitifkan LKS ke masing masing Sekolah.dan sekarang Modusnya pihak perusahaan menitipkan buku LKS di warung yang dekat Dengan sekolah.

Bahkan k3s pun telah memberikan Himbauan kepada semua Sekolah Dasar yang ada di kecamatan Pagerageung untuk menolak dan melarang sekolah menjual LKS dan menurut k3s Bagi orang tua siswa yang mau beli silahkan masing masing Tidak pun tidak memaksaakan.untuk beli LKS Di warung.unggahnya.

“abdi moal tiasa ngawaler margi pihak sekolah mah tidak ikut campur urusan itu, kan ayeuna mah sakola teu kenging ngical nanaon ka siswa mangga wae kang konfirmasi ka perusahaan nana margi pihak perusahaan nitip ka toko terdekat janten urusan nana tos perusahaan sareng toko sakola mah tidak ikut campur kang.

Kang sakali abdi “menegaskan bahwa sakola sudah tidak ikut campur urusan penjualan LKS atau sejenisnya itu urusan CV dan Toko” Simkuring tos ngadamel himbauan melarang guru untuk ikut campur, menggiring kana pembelian buku. Perkawis buku LKS dugikeun ka orangtua sakola mah teu ngawajibkeun meser prinsipna

Peryogi mangga meser teu Peryogi ulah meser” Kembali deui ka orangtua siswa mudah2n polemik ieu enggal rengse supados teu aya nu ngabahas deui sakola sareng LKS margi tipayun perusahaan nyimpen alias nitip di sakola kan ayeuna mah sagalarupi oge nu berbau penjualan sakola mah dilarang bahkan pihak sakola oge keberatan kanggo dititipan buku pendamping LKS alias ditolak disimpen di sakola nya akhirna perusahaan nitip na di toko terdekat sekolah eta mah kebijakan perusahaan upami bade komplain mah mangga ka pihak perusahaan wae…..red

“Menurut Dedi Mulyadi, hal ini dilarang karena akan selalu menimbulkan kecurigaan dan berdampak bagi tekanan psikologis para guru.

Dedi Mulyadi meminta semua pihak yang terkait pendidikan untuk bersama-sama menata pendidikan agar lebih baik.”

“Satu komitmen dari saya bahwa anggaran bantuan provinsi untuk sekolah-sekolah akan difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhan di sekolah bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan lain,” kata Dedi Mulyadi.

GUNAWAN

Posting Terkait

Jangan Lewatkan