Viral Pengantin Di Lombok Tengah Klarifikasi Mahar Rp 500 Juta, Sebut Soal Tradisi Adat Bugis

Berita109 Dilihat

Pengantin Viral di Lombok Tengah Klarifikasi Mahar Rp 500 Juta, Sebut Soal Tradisi Adat Bugis

 

Mktipikor.id || NTB_ Lombok Tengah – Nova Astriani, pengantin wanita asal Desa Peseng, Lombok Tengah memberikan klarifikasi soal mahar/uang panai/uang pisuke sebanyak Rp 500 juta yang viral diberbagai media sosial.

Uang panai tersebut diberikan oleh orang tua pengantin laki-laki, Heru Padyla asal Desa Lenting, Lombok Timur kepada orang tua pengantin perempuan, Nova Astriani sebelum resepsi pernikahan dimulai.

Selain uang panai Rp 500 juta, Heru Padyla memberikan maskawin emas 13 gram, uang Rp 80 juta dan 21 real kepada Nova Astriani yang melambangkan tanggal tunangan mereka pada tahun 2023.

 

Nova mengatakan, dirinya sebenarnya tidak mengetahui kalau viral karena tidak mempunyai media sosial Instagram dan Facebook. Ia mengetahui dirinya viral dari temannya sehingga merasa kaget.

Hal ini karena selama ini Nova maupun suaminya tidak pernah mengunggah di media sosial baik soal uang panai, rumah dan lain sebagainya. Selama ini yang mengunggahnya adalah konten kreator Facebook yang selama ini memang membuat konten.

“Teruskan banyak yang komentarnya kurang baik. Bilang pamer segala macam sedangkan saya pribadi dan suami saya itu ndak pernah pamerin apapun soal itu. Banyak yg bilang duit orang tua, iya kami membenarkan memang duit orang tua kalau uang panai karena kewajiban orang tua. Tapi intinya kami tidak ada niat pamer hanya ingin menjalankan ibadah pernikahan” jelas Nova.

Nova kembali membenarkan jika nilai uang panai itu sebesar Rp 500 juta. Namun menurut Nova, dirinya maupun keluarganya tidak pernah mau mengunggah soal uang panai Rp 500 juga tersebut di media sosial.

Namun kebetulan, lanjut Nova, saat penyerahan uang panai Rp 500 juta saat itu dalam kondisi ramai sehingga banyak orang yang mendokumentasikan.

“Terus itu kemudian yang diposting. Terus dampaknya kesaya. Padahal saya itu cuma menjalani ibadah pernikahan saja. Dan untuk uang segitu juga kebetulan saya inikan keturunan Bugis. Jadi ya memang begitu caranya ada yang panai,” ungkap Nova.

Nova tidak mempermasalahkan dirinya dan suami viral Nyongkolan namun merasa malu diketahui yang panainya Rp 500 juta hingga dibilang Sultan. Nova mengaku tidak mau dan merasa terganggu dibilang pengantin Sultan.

“Padahal kita itu sederhana saja. Kita hanya mau menjalani adatnya bapak (H Suardi). Karena kalau orang Sulawesi itukan pakai panai. Nah uang panai itu tergantung orang tua mempelai wanita yang meminta,” jelas Nova.

Nova menyebutkan, uang panai berapapun jumlahnya selama keluarga mempelai laki-laki tidak keberatan maka hal tersebut tidak menjadi persoalan.

Namun, Nova menyayangkan banyak yang bilang kepada dirinya pamer padahal Nova mengaku sama sekali tidak pernah memposting uang panai tersebut.

Soal pernikahan dan Nyongkolan yang digelar mewah, Nova mengaku karena janji orang tua yang menginginkan anaknya digelar pesta pernikahan secara mewah.

Keluarga Kedua Mempelai Geluti Usaha Tembakau

Pengantin laki-laki Heru Padyla merupakan pengusaha muda sukses bersama dengan orang tuanya H. Jumadil Sani & Ibu Hj. Milatun Azizah. Mereka menggeluti usaha di bidang tembakau. Mereka digadang-gadang merupakan salah satu orang terkaya dari Kabupaten Lombok Timur.

Sementara Nova Astriani, juga lahir dari pasangan pengusaha tembakau di Desa Peseng, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah yaitu H. Suardi & Ibu Hj. Siti Suriani. Berkat usaha tembakau, pasangan keluarga ini juga berhasil mengantarkan anaknya yaitu Wahyudi sebagai anggota DPRD Lombok Tengah termuda periode 2024-2029.

“Kedua keluarga pengantin ini merupakan rekan bisnis. Kemudian mereka saling bertemu dan merasa saling tertarik sehingga akhirnya berpacaran dan bertunangan,” jelas perwakilan keluarga pengantin perempuan, Rahmatullah kepada Media, Sabtu (31/5/2025).

Rahmatullah mengatakan, orang tua pengantin laki, H Suardi merupakan pengusaha keturunan Bugis, Sulawesi Selatan sehingga pasangan pengantin sempat menggunakan pakaian adat Bugis.

FOTO: KOLASE PENGANTIN VIRAL – Orang tua pengantin laki-laki, Heru Padyla saat menyerahkan uang panai kepada orang tua pengantin perempuan di Desa Peseng, Lombok Tengah. *U. jayadi*